Sabtu, 20 Desember 2014

Radang Usus Buntu pada Manusia

                                     
Hai bung! kali ini penulis akan memberikan Radang Usus Buntu pada Manusia.

Radang usus buntu terjadi ketika usus buntu, yaitu kantong berbentuk seperti cacing yang melekat pada usus besar, membengkak. Hal ini sangat berbahaya untuk tubuh manusia. Maka dari itu, penanggulangan dokter biasanya adalah dengan pembedahan untuk mengangkat usus buntu itu.

Salah satu hal yang penting untuk diketahui tentang usus buntu ini adalah gejala-gejala yang timbul. Dengan mengetahui gejala usus buntu lebih cepat, maka akan lebih cepat pula mengatasinya. Mungkin orang tidak menyadari bahwa rasa nyeri sebenarnya merupakan usaha pertahanan tubuh dari berbagai gangguan yang sedang merusak organ-organ tubuh, sehingga kita dapat menghindari kerusakan yang lebih parah lagi.

Sebagai contoh, bila kita menginjak bara api, kita merasa nyeri lalu kita segera mengangkat kaki. Bayangkan bila saraf perasa kaki sudah rusak, misalnya akibat penyakit kencing manis, kaki kita mungkin akan terbakar tanpa terasa nyeri dan ini mungkin mengakibatkan kaki perlu diamputasi.

Nyeri bisa bersifat lokal (setempat), difus atau menjalar seperti disengat listrik. Banyak faktor penyebab nyeri. Penyebab pertama ialah peradangan (inflamasi). Ini disebut nyeri inflamasi atau nyeri nosiseptif. Nyeri ini terjadi bila ada kerusakan jaringan, misalnya pada sendi dan tulang yang mengalami cedera (sendi terkilir, patah tulang), radang rematik (osteoartritis, rheumatoid arthritis), infeksi (osteomyelitis) atau kanker (kanker tulang primer seperti osteosarkoma atau kanker metastasis dari organ lain seperti kanker prostat yang sering menyebar ke tulang belakang).

Otot dan tendo/ligamen juga sering terasa nyeri atau pegal. Misalnya terjadi kekakuan otot akibat duduk atau kerja terlalu lama, atau cedera sewaktu berolahraga atau bekerja (stretch & strain injury). Organ-organ dalam pun sering mengalami nyeri (nyeri visceral) seperti koliek ginjal, nyeri ulu hati akibat luka lambung atau usus duabelas jari.

Nyeri organ seperti ini sering menjalar (nyeri rujukan atau reffered pain). Misalnya nyeri pada serangan jantung koroner dirasakan sebagai nyeri dada yang dapat menjalar ke bahu kiri atau leher seperti rasa tercekik, nyeri pada batu empedu dapat dirasakan sebagai nyeri perut kanan atas yang dapat menjalar ke punggung kanan.

Nyeri pada radang usus buntu (appendicitis) dapat dirasakan pada perut atas (ulu hati). Jenis kedua ialah nyeri yang disebabkan kerusakan primer pada susunan saraf (nyeri neuropatik). Bila kerusakannya pada susunan saraf tepi, disebut nyeri neuropatik perifer.

Kondisi ini sering disebabkan oleh cedera, penyakit diabetes, tumor, infeksi, kurang gizi, otoimun, degenerasi discus tulang belakang, intoksikasi alkohol, obat-obatan seperti obat antituberkulosis. Bila kerusakan terjadi pada susunan saraf pusat disebut nyeri neuropatik sentral.

Ini biasanya disebabkan oleh gangguan peredaran darah (stroke), infeksi, tumor, atau cedera. Nyeri neuropatik cenderung menahun (lebih dari 3 bulan). Sifat nyeri bisa timbul spontan, tanpa rangsangan seperti rasa terbakar, kecapaian, rasa dingin, rasa ditusuk-tusuk, kesemutan, atau tersengat listrik. Nyeri dapat terus-menerus atau hilang timbul.

Sebagai contoh, nyeri pada neuropatik diabetika, nyeri pasca herpetic dan nyeri saraf trigeminus (trigeminal neuralgia). Ada pula nyeri neuropatik yang timbul dengan rangsangan, tetapi dirasakan berlebihan atau tidak wajar. Misalnya rasa rabaan di pipi atau menggosok gigi pada neuralgia trigeminal sudah menimbulkan nyeri. Ini disebut Atodinia.

Semoga postingan kali ini bermanfaat bagi semua kalangan. 

Baca juga

0 komentar:

Posting Komentar

Selamat Menunaikan Ibadah Puasa Ramadhan

Selamat Menunaikan Ibadah Puasa Ramadhan
Selamat Menunaikan Ibadah Puasa Ramadhan

Popular Posts

Setiap Artikel Mempunyai Hak Cipta ©. Diberdayakan oleh Blogger.

Contact Us

Nama

Email *

Pesan *